Isu Seragam Sekolah SMA Dijual Jutaan, Dindik Terjunkan Tim Lakukan Identifikasi
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Dinas Pendidikan Jatim menerjunkan tim untuk mengidentifikasi penjualan seragam SMA yang dibanderol hingga Rp2,3 juta oleh sekolah.
Gerak cepat itu menanggapi laporan wali murid yang mengeluhkan mahalnya harga tiga jenis kain seragam dan atribut sekolah tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai menyatakan tak pernah menentukan harga, apalagi mengarahkan membeli seragam sekolah tertentu.
“Siswa dan orang tua bebas membeli seragam di mana saja, bahkan tidak beli pun tidak apa-apa, bisa menggunakan pakaian sekolah masih layak kalau tidak mampu,” kata Aries, Sabtu (22/7).
Menurutnya, penentuan harga seragam dikembalikan kepada masing-masing koperasi siswa. Sebab, yang mempunyai kewenangan dalam penjualan seragam sekolah adalah koperasi.
Di samping itu, kata Aries, peruntukan seragam sekolah bukan ranah Dindik Jatim. Pihaknya hanya mengatur kebijakan dan program peningkatan kualitas pendidikan.
“Dinas Pendidikan tidak pernah menentukan harga kain seragam. Kami mengatur pendidikan dan sekolah, sedangkan seragam menjadi kewenangan siswa dan orang tua siswa," jelasnya.
Apabila ada tuduhan, pihaknya meminta masyarakat melampirkan buktinya. Dinas Pendidikan Jatim bakal menyelidiki dan menindak tegas jika terbukti melanggar.
Dinas Pendidikan Jatim menerjunkan tim untuk mengidentifikasi penjualan seragam sekolah yang dianggap terlalu mahal.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News