Lulusan STI Jadi Jawaban Penguatan Sistem Siber di Indonesia

Sistem dan Teknologi Informasi (STI), kata dia, menyiapkan SDM yang terampil dalam pengembangan dan inovasi teknologi memperhatikan ketepatan dan keamanan penerapan di bidang-bidang tersebut.
Selain itu, bisa melakukan pemeliharan informasi siber dengan aman dan menganalisis keamanannya menggunakan standar keamanan siber internasional.
“Lulusan STI punya keterampilan berkualitas dan lolos kualifikasi sesuai kebutuhan serta pengembangan perekayasa sistem informasi, di antaranya sebagai Secure Information System Developer, Cyber Security Engineer, dan Cyber Security Analyst,” jelasnya.
Pada Secure Information System Developer, lulusan STI mampu mengembangkan sistem informasi berbasis web atau mobile dilandasi arsitektur sistem yang aman. Tujuannya memudahkan proses penyelesaian masalah kepemerintahan, bisnis, atau edukasi.
Pada Cyber Security Engineer, menerapkan konsep dan merancang keamanan siber sesuai standar internasional sehingga sistem bekerja dengan baik mampu menangkal berbagai serangan siber.
“Kemudian pada Cyber Security Analyst, lulusan STI mampu menyusun dan mengimplementasikan dokumen kebijakan keamanan informasi, termasuk mengkaji efektifitas penerapan kontrol akses, melaksanakan uji coba, dan mengevaluasi kelemahan keamanan,” jelas Direktur DSI YPTA Untag Surabaya itu.
STI menyiapkan generasi penerus yang adaptif terhadap perkembangan zaman, mengingat pengetahuan tentang data harus disampaikan secara dini dan menajamkan sektor pendidikan dalam membuka konsentrasi yang berfokus pada cyber security. (mcr12/jpnn)
Kepala Prodi STI Untag Surabaya Supangat lulusan sistem dan teknologi informasi bisa menjadi alternatif penguatan SDM untuk keamanan siber.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News