Lulusan SMA di Jatim Minim Melanjutkan Perguruan Tinggi, Dewan Pendidikan Merespons Begini

Jumat, 25 November 2022 – 20:47 WIB
Lulusan SMA di Jatim Minim Melanjutkan Perguruan Tinggi, Dewan Pendidikan Merespons Begini - JPNN.com Jatim
Ilustrasi pelajar SMA di Jatim minim yang melanjutkan ke perguruan tinggi. (Antara Jatim/Didik Suhartono/zk)

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Lulusan SMA di Jawa Timur banyak yang tak melanjutkan ke perguruan tinggi. Hal itu menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Dinas Pendidikan Jatim.

Nah, salah satu program yang menjadi solusi melalui SMA Double Track, yakni membekali siswa dengan kompetensi keahlian sesuai minat dan bakat.

Selain itu, ada langkah pengetatan pendirian SMA baru untuk mengatasi hal tersebut. Langkah tersebut juga untuk mengejar persentase sekolah SMA/SMK di Jatim yang belum sesuai RPJMD.

Berdasarkan data Dapodik Kemendikbud Ristek, jumlah sekolah SMA/SMK di Jatim mencapai 3.683. Rinciannya, 423 lembaga SMA negeri, dan 1.101 lembaga SMA swasta, 293 SMK negeri, dan 1.861 SMK swasta.

Merespons hal tersebut, Pengamat Pendidikan Unesa Prof Warsono mengatakan Dindik atau Pemprov Jatim terus berusaha memenuhi target RPJMD tersebut.

Namun, untuk menambah SMK baru hal mudah karena biaya untuk pendidikannya lebih mahal dari SMA. Hal itu meliputi sarana dan prasarana, penyediaan bengkel dan guru produktif.

"Semua itu membutuhkan biaya yang cukup besar," ujar Ketua Dewan Pendidikan Jatim itu.

Terkait minimnya lulusan SMA yang tak melanjutkan ke perguruan tinggi, Prof Warsono menyebut ada tiga hal yang diperhatikan, yaitu academic, vocational, dan professional education.

Dewan Pendidikan Jatim meminta ada kajian terkait minimnya lulusan SMA melanjutkan ke perguruan tinggi.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News