Pengamat Soal Resesi 2023: Jangan Terlalu Didramatisasi
jatim.jpnn.com, JEMBER - Resesi ekonomi global perlu diwaspadai, tetapi jangan terlalu berlebihan hingga menyebabkan masyarakat resah.
Hal tersebut disampaikan oleh pengamat ekonomi Universitas Jember (Unej) Adhitya Wardhono PhD, Sabtu (12/11).
"Resesi perlu diwaspadai, tetapi jangan terlalu didramatisasi. Tentunya optimisme dan komunikasi kebijakan yang baik diperlukan guna menjaga ekspektasi masyarakat," katanya.
Menurutnya, pemberitaan terkait dengan resesi ekonomi global sifatnya harus objektif dan perlu dikaji secara hati-hati karena perbandingan antara kondisi perekonomian global dan dalam negeri perlu diterangkan secara lugas.
"Hal itu untuk menghindari asimetris informasi serta ketakutan masyarakat yang berlebihan atas resesi ekonomi 2023," tuturnya.
Dia menjelaskan sinergi kebijakan menjadi kunci dari stabilitas perekonomian yang diwujudkan melalui bauran kebijakan nasional yang akomodatif.
"Sejalan dengan bauran kebijakan nasional, bauran kebijakan Bank Indonesia pada 2023 harus terus mendorong pemulihan ekonomi nasional dan menjaga stabilitas," ujar pakar moneter Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unej itu.
Hal tersebut, antara lain, dilakukan dengan didukung stabilisasi nilai tukar rupiah, kebijakan makroprudensial akomodatif, dan percepatan digitalisasi sistem pembayaran.
Pengamat Unej Adhitya menyampaikan perlu komunikasi kebijakan yang baik guna menjaga ekspektasi masyarakat di tengah ancaman resesi 2023.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News