Food Estate Harus Menjadi Corong Pembaruan Sistem Pertanian Nasional, Begini Kata Pengamat

"Dengan hal tersebut maka fluktuasi harga diredam serta over supply dan shortage supply produk pertanian dapat dihindari," ujarnya.
Menurut dia, pangan adalah hak setiap individu untuk dapat dipenuhi dalam jumlah yang cukup, waktu dan kualitas yang tepat sehingga dapat hidup sehat dan produktif.
Kekuatan menghadapi krisis pangan ada pada kekuatan individu, lembaga masyarakat, dan lembaga negara untuk menyediakan pangan.
Salah satu jalan untuk menghadapinya bisa dengan food estate. Namun, terlalu menggantungkannya berarti menganggap produksi pangan masyarakat tak signifikan. Kesulitan produsen pangan (petani) yang sudah menjadi mata pencahariannya, cenderung dianggap tidak penting.
"Artinya, mitigasi masalah krisis pangan harus menggunakan pendekatan yang melibatkan banyak pihak (multi-sektor) dibarengi dengan optimalisasi sisi demand dan sisi supply sekaligus," ucapnya.
Program seperti food estate bukan hanya membantu pangan nasional, tetapi juga dunia ketika yang menjadi ancaman adalah pangan global.
"Optimalisasi ketahanan pangan berkelanjutan yang kita miliki, level pemikirannya seharusnya adalah untuk dapat membantu bangsa-bangsa lain yang kesulitan pangan, bukan hanya memikirkan pangan kita sendiri saja," tuturnya.
Food estate, lanjut Sujarwo, harus menjadi corong pembaharuan sistem pertanian nasional. Hal itu bisa dicapai dengan membuat sistem informasi kepada masyarakat yang terbuka, kredibel, dan akuntabel.
Pengamat Pertanian UB Malang Dr Sujarwo menyampaikan tentang pentingnya food estate yang bisa menjadi corong pembaruan sistem pertanian nasional.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News