Tuntutan PKL Kolong Tol Tambak Asri Surabaya Soal Wacana Penggusuran Lapak Mereka

PKL tersebut berjualan dengan membuka warung kopi, warung makanan, soto rombong, sate ayam, konter pulsa, gorengan, potong rambut, tukang permak kain, sampai tambal ban.
Baca Juga:
"Sebelum pandemi Covid-19, ada 80-an yang tercatat sebagai PKL di sini," tutur dia.
Meski demikian, Daniel tidak memungkiri memang ada bangunan liar yang berdiri di bawah jembatan Tol Tambak Asri.
"Kalau sasarannya memang bangunan liar, silakan dibongkar. Namun, kalau PKL kena dampaknya juga, itu yang perlu diadakan pertemuan terlebih dahulu untuk mencari solusinya," ucap dia.
Salah seorang PKL setempat, Nurul, berharap tidak ada penggusuran di lapak tempatnya berjualan selama ini.
"Kalau digusur, saya dan suami mau berjualan dimana lagi? Jika di depan rumah warga, nanti diusir," kata penjual sate ayam dan daging tersebut.
Hal senada juga diungkapkan oleh Giati yang membuka warung makanan. Dia berharap jika digusur, paling tidak direlokasi sehingga dirinya bisa berjualan kembali.
Pemkot Surabaya sebelumnya merelokasi ratusan warga yang menempati bangunan liar di bawah jembatan tol dan Kampung 1001 Malam Jalan Lasem Barat, Dupak, Kecamatan Krembangan, pada 17 Oktober 2022.
Jubir Paguyuban PKL Bawah Tol Tambak Asri menyampaikan Satpol PP Surabaya masih menunda rencana penggusuran lapak yang sedianya dilakukan kemarin lusa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News