FH Untag Surabaya Gelar Pentas Wayang Potehi Untuk Lestarikan Budaya
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Universitas 17 Agustus atau Untag Surabaya berupaya melestarikan budaya-budaya nasional Indonesia dengan mengundang sekaligus menggelar pertunjukan wayang.
Wayang yang dipertunjukkan asal Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, yakni Wayang Potehi.
Dosen Fakultas Hukum Untag Surabaya Abraham Ferry Rosando mengatakan pertunjukan Wayang Potehi itu merupakan hibah dana dari perguruan tinggi yang didapatkan. Tujuannya agar budaya Indonesia, khususnya Wayang Potehi dari Jombang tidak hilang.
"Kami upayakan betul supaya anak-anak generasi muda yang mungkin belum mengetahui terkait dengan wayang potehi bisa tahu. Syukur-syukur mereka bisa melestarikan," kata Ferry, Senin (19/9).
Dalam pertunjukan tersebut, dalang membawakan lakon Geger Pecinan yang menceritakan sejarah pada masa penjajahan VOC di Batavia.
"Sekarang kami mengenalkan, kemudian ke depannya pengabdian masyarakat. Nanti akan diinventarisasi lakon-lakon atau manuskrip wayang untuk diupayakan mendapat hak cipta atau copyright," tuturnya.
Sementara itu, Pemilik Wayang Potehi asal Jombang Toni Harsono menjelaskan nama potehi berasal dari kata Pou yang berarti kain, Te kantong, dan Hi wayang. Apabila diartikan Menjadi wayang boneka yang terbuat dari kain.
Fakultas Hukum Untag Surabaya menggelar pentas wayang potehi untuk melestarikan budaya dan hak cipta.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News