1.951 Penyintas Gunung Semeru di Huntap Terancam Kekurangan Air
"Artinya, bisa jadi lapisan jenuh air tersebut hanya air formasi yang akan mudah habis jika dibor dan diproduksi karena tidak ada suplai dari permukaan dan tidak meluas pelamparannya," tuturnya.
Baca Juga:
Dia juga menyampaikan bahwa potensi air tanah yang dapat dimanfaatkan hanyalah air tanah dangkal pada kedalaman delapan sampai 18 meter. Namun, volumenya terbatas jika tidak dilakukan pengelolaan yang berkelanjutan.
Dari peneliti juga merekomendasi air tanah dangkal dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air baku melalui sumur bersama diikuti dengan penanaman air tanah yang berkelanjutan.
Ketua Umum Gusdurian Peduli A’ak Abdullah Al-Kudus mengatakan untuk semua elemen, khususnya pemerintah daerah memerhatikan ruang lingkup hijau. Supaya lingkungan di daerah relokasi tetap lestari dan terjaga.
Menurutnya, dari hasil identifikasi yang dilakukan oleh kawan-kawan dari UPN Veteran Yogyakarta menunjukkan kurangnya air baku yang disediakan di tempat relokasi penyintas erupsi Semeru.
Potensi air tanah dalam yang kuantitasnya besar juga tidak ada yang produktif.
"Jadi, jika air tanah dangkal ini akan dimanfaatkan maka perlu diperhatikan upaya pengelolaannya, pasti harus berkelanjutan. Caranya menanam air tanah, jangan sampai kita sibuk memakai, tetapi lupa menanam," tuturnya. (mcr26/jpnn)
Ribuan penyintas erupsi gunung Semeru yang direlokasi ke huntap terancam kekurangan air.
Redaktur : Arry Dwi Saputra
Reporter : Ridho Abdullah Akbar
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News