Pascakenaikan BBM, Sopir Angkot Pasrah Penumpang Menurun, Tarif Tidak Naik
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Sopir angkot di Surabaya hanya bisa pasrah dengan kebijakan naiknya harga BBM.
Yusuf (61), sopir angkot yang biasa mengetem Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), mengungkapkan setelah adanya kebijakan kenaikan harga BBM, penumpangnya makin menurun.
“Jauh sebelum BBM menurun, waktu pandemi Covid-19, penumpang saja sudah menurun, apalagi ditambah dengan kebijakan naiknya harga BBM,” ujar Yusuf.
Dia menerangkan belum ada pengumuman terkait dengan kenaikan tarif angkot di Surabaya.
“Jadi, belum ada ketentuan pasti apakah tarif angkot naik atau seperti apa. Di Terminal Joyoboyo belum ada pengumuman terkait hal itu,” katanya.
Yusuf menceritakan jika ada penumpang yang memberikan tarif lebih itu merupakan inisiatifnya sendiri.
“Ya ada beberapa masyarakat yang sadar. Kalau biasanya jurusan TIJ - Menganti dipatok dengan harga Rp8 ribu sekarang dikasih Rp10 ribu,” katanya.
Jurusan Terminal TIJ-Menganti yang biasa dipatok dengan harga Rp5 ribu kini dipatok dengan tarif Rp8 ribu.
Sopir angkot di Terminal Intermoda Joyoboyo sambat sepi penumpang pascakenaikan BBM.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News