2 Kampung di Pusat Kota Surabaya Tak Teraliri Air PDAM 10 Tahun, Parah
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Selama sepuluh tahun warga Blauran Kidul dan Kebangsren, Surabaya tidak bisa menikmati air PDAM, padahal lokasi dua kawasan tersebut terletak di pusat kota.
Dirut Perusahaan Air Minum (PDAM) Kota Surabaya Arief Wisnu Cahyono pun meminta maaf kepada puluhan warga yang tinggal di sana.
"Saya menyampaikan permohonan maaf, khususnya warga di wilayah Blauran," kata Wisnu, Senin (1/8).
Menurutnya masih ada sekitar 500 kilometer jaringan pipa tersier berdiameter kurang dari empat inch. Bahkan, ditemukan berukuran satu inch yang terpasang puluhan tahun lalu pada saat jumlah warga tak sebanyak saat ini.
Pihaknya berencana mengganti seluruh pipa berukuran empat inch (100 mm).
"Tahun ini ditargetkan bisa mengganti pipa tersebut sepanjang 31 kilometer, termasuk di wilayah Blauran," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Surabaya Anas Karno sebelumnya mendapatkan aduran dari warga jika di Blauran dan Kebangsren sudah sepuluh tahun lebih tak mendapatkan air bersih PDAM meski tercatat sebagai pelanggan PDAM.
Anas prihatin dengan kondisi itu, apalagi perkampungan di sana letaknya di pusat kota, pusat kegiatan bisnis segi empat emas karena dekat dengan kampung Ketandan dan Tunjungan Romansa yang saat ini menjadi ikon wisata Surabaya.
Kampung Blauran dan Kebangsren yang letaknya di pusat kota dekat dengan Jalan Tunjungan tak teraliri air PDAM selama 10 tahun,
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News