Melalui Bedah Buku Pemolisian Masyarakat, Mahasiswa Ubhara Bisa Jadi Duta Kamtibmas
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Universitas Ubhara melakukan bedah buku berjudul Pemolisian Masyarakat di Era Demokrasi karya Ismail, Indra P P Salmon, Hariyanto, Ihsan Rahmat, dan Hilmy Aziz, Rabu (27/7).
Salah satu penulis, Ismail menjelaskan penyusunan buku itu berangkat dari latar kampus yang memiliki DNA kepolisian. Hal itu tertuang dalam visi misi Ubhara, salah satunya membantu tugas polisi.
Bahkan, kurikulum dalam proses pembelajaran harus memuat nilai-nilai kepolisian di setiap materi perkuliahan.
"Yang terjadi saat ini hanya ada hukum kepolisian dan hanya terdapat di semester satu dengan jumlah dua SKS. Pertanyaannya mungkinkah mahasiswa dapat memahami tugas polisi," kata Ismail.
Penyusunan buku yang menghabiskan waktu enam bulan itu karena belum ada buku di luar hukum kepolisian di kampus. Harapannya menjadi acuan dan pedoman bagi civitas acedemica dan para lulusan menjadi Duta Kamtibmas.
"Harapannya bisa menjadi pedoman dalam pembelajaran mahasiswa dan setelah mereka lulus juga menjadi Duta Kamtibmas di mana pun berada," ujarnya.
Pembedah buku I Pinky Saptandari mengatakan buku tersebut menjadi program pemulihan masyarakat, mengingat bentuk kejahatan kini makin kompleks.
"Kejahatan tidak berbasis komunitas lagi, tetapi digital sehingga kepolisian berbasis digital juga harus digiatkan," tuturnya.
Melalui bedah buku Pemolisian Masyarakat di Era Demokrasi mahasiswa diharapkan menjadi duta kamtibmas di lingkungannya masing-masing.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News