Melalui Bedah Buku Pemolisian Masyarakat, Mahasiswa Ubhara Bisa Jadi Duta Kamtibmas
Oleh karena itu, kampus berperan sebagai slah satu stakeholder yang bisa mendorong agar program masyarakat aman, menjadi pelopor dan pelapor.
"Masyarakat tidak boleh takut dan harus berperan serta karena polisi tidak bisa bekerja sendiri tanpa bantuan lainnya, termasuk kampus," ucapnya.
Dosen Antropologi Unair itu mencontohkan seperti menjaga kampus aman dari kekerasan seksual dan mengawal pembentukan satgas antikekerasan seksual sehingga masyarakat percaya untuk berkuliah.
Sementara itu, Rektor Ubhara Brigjen (Purn) Edy Prawoti mengatakan dari bedah buku tersebut bisa dipahami bersama apa yang harus diimplementasikan. Dia juga mewanti-wangi ada distorsi pemahaman.
"Bukan menjadi polisi, tetapi melaksanakan peran dan mendukung tugas-tugas di kepolisian," tuturnya.
Sebagai kampus yang meproklamirkan sebagai kampus kamtibmas, baik dosen, karyawan, dan mahasiswa harus paham hal tersebut.
"Kami bekerja sama dengan Polda Jatim untuk memahami tujuan baik, tidak bertabrakan dengan konsep yang dicanangkan Polda," tambahnya.
Untuk menjalankan program Kamtibmas, Ubhara juga mempunyai Duta Kamtibmas dari mahasiswa yang bertugas menegakkan dan menyosialisasikan program tersebut.a
Melalui bedah buku Pemolisian Masyarakat di Era Demokrasi mahasiswa diharapkan menjadi duta kamtibmas di lingkungannya masing-masing.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News