Nasib Petani Tomat di Madiun Memprihatinkan, Merugi Jutaan Rupiah Karena Ini

Para petani sudah melakukan penyemprotan hama untuk membasmi ulat, tetapi hasilnya nihil.
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Madiun Supriyadi mengatakan tanaman hortikultura sangat berdampak pada anomali cuaca atau kemarau basah yang terjadi saat ini.
Anomali cuaca membuat tanaman menjadi stres dan mudah terserang hama serta penyakit lantaran tanaman terganggu fungsi fisiologisnya mulai dari penyerapan unsur hara, metabolisme, dan sistem fotosintesisnya.
Selain itu, anomali cuaca juga berdampak pada percepatan pertumbuhan populasi organisme pengganggu tanaman (OPT). Oleh karena itu, dia meminta petani untuk waspada.
"Dampak anomali cuaca pada komoditas hortikultura utamanya cabai dan tomat adalah banyaknya serangan OPT dan muncul jenis yang baru. Sebelumnya belum ada, begitu anomali cuaca maka muncul menyerang daun dan buah," jelasnya.
Guna membantu petani mengantisipasi serangan OPT saat anomali cuaca pada tanaman hortikultura, pihaknya meminta penyuluh lapangan melakukan pendampingan.
Tanaman hortikultura sangat lemah terhadap perubahan iklim yang ekstrem. (antara/mcr12/jpnn)
Petani tomat di Madiun merugi jutaan rupiah karena tidak bisa panen dalam jumlah banyak akibat anomali cuaca.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News