Fatchul Supriyanto, Calon Haji yang Pernah Menyandang Status Anak Punk

Dia bercerita selepas menamatkan pendidikan SLTA, pria yang kini berprofesi sebagai TNI AD itu bergabung dengan komunitas punk di lingkungan asalnya.

"Meski bergabung dengan kelompok anak jalanan, saya bersyukur dahulu tidak sampai menindik, menato badan, ataupun mencicipi narkoba," kenangnya.

Tentunya, lanjut Fatchul, kehidupannya bersama anak punk tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya yang merupakan TKI di Malaysia.

Menghabiskan masa muda bersama teman punk, tentu berdampak pada kehidupan ritual Fatchul.

“Kalau minum minuman keras sudah biasa, meninggalkan salat ya sudah biasa. Namanya juga ikut pergaulan yang ada," tuturnya.

Kendati demikian, Fatchul yang berangkat haji bersama ibu tercintanya itu tetap pantang meninggalkan salat Jumat karena baginya itu adalah harga diri seorang laki-laki.

Beberapa tahun kemudian, dia pun ikut pamannya berjualan tahu campur Lamongan di Kota Surabaya.

Di kota itulah, Fatchul bertemu dengan seorang TNI yang akhirnya mengantarkan dirinya menjadi seorang abdi negara.