Kebiasaan Mudik Warga Desa di Bali Ini Ekstrem, Seberangi Selat dengan Sampan, Eh Kejadian
Tentu, kebiasaan itu bukan tanpa ada risiko. Belum juga Lebaran, moda air tersebut sudah makan korban.
Satu rombongan pemudik asal Desa Pengambengan dengan sampan hilang di laut, Kamis (28/4) pagi tadi.
"Kejadiannya pagi. Warga kami masih melakukan pencarian," kata Perbekel/Kepala Desa Pengambengan Kamaruzaman, Kamis (28/4).
Dia mengatakan penumpang sampan berbahan fiber itu ialah Hermanto (41) dan Erna Aprilia (34) bersama dua orang anaknya dan satu keponakan mereka.
Kelima orang itu berniat menuju ke Kecamatan Muncar, Banyuwangi.
"Menurut keterangan saksi, Hermanto terpental ke laut dan hilang. Saat kejadian, jaraknya belum jauh dari pantai sini," kata Kamaruzaman.
Dia mengaku tidak tahu persis penyebab Hermanto terpental. Konon yang bersangkutan terkena besi yang berfungsi untuk menghidupkan mesin.
"Kemungkinan sesaat setelah sampan jalan, mesin mati. Saat menghidupkan lagi, dia kena besi yang biasa dipakai untuk menghidupkan mesin," katanya.
Warga desa di Bali ini punya kebiasaan mudik yang cukup ekstrem, yakni menyebrangi selat dengan menaiki sampan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News