Berkah Ramadan, Perajin Cincau di Surabaya Banjir Pesanan, Produksinya Gila-gilaan

“Kami juga ada langganan distributor di Gresik, Pasuruan, dan Malang. Diantar ke sana, kami punya armada, pesan berapa blek dikirim,” jelasnya.
Untuk satu blek cap dihargai Rp 55 ribu. Namun, Yongki juga melayani pembelian eceran minimal Rp 5 ribu. Biasanya kemasan eceran dibeli masyarakat sekitar.
Pabrik yang sudah berdiri sejak 1942 itu juga menyediakan minuman kemasan berbahan dasar cao dengan aneka rasa buah bernama Caoku.
“Kemasannya menggunakan gelas plastik berukuran 500 ml seharga Rp 9 ribu,” lanjutnya.
Meski meningkat, pemilik Pabrik Sinar Usaha Boya Nusantara generasi keempat itu mengungkapkan kalau produksi pada tahun ini tak sebanyak ketika bulan puasa tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19.
Menurutnya, penurunan produksi tak hanya dikarenakan pandemi, tetapi juga akibat puasa yang jatuh saat musim penghujan.
"Kemarin itu kan hujan deras, dua tiga hari lalu itu (pesanan, red) langsung drop," keluhnya.
Yongki mengaku pernah mengalami kesulitan produksi akibat terkendala bahan baku. Pada tahun 2019, harga daun bernama ilmiah media chinensis itu sempat melonjak di kisaran Rp 80 ribu per kilogramnya karena langka.
Perajin cincau atau cao hitam di Surabaya banjir pesanan saat momen ramadan atau bulan puasa, produksinya mencapai puluhan ton.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News