Keluarga Serda Pandu Korban KRI Nanggala: Tak Ada Firasat Ditinggal Anak Selama-lamanya

Senin, 26 April 2021 – 11:30 WIB
Keluarga Serda Pandu Korban KRI Nanggala: Tak Ada Firasat Ditinggal Anak Selama-lamanya - JPNN.com Jatim
Personel TNI AL bersiap melepas tali KRI dr Soeharso-990 ketika kapal perang itu akan berlayar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (24/4/2021). KRI dr Soeharso 990 kembali ke perairan Bali untuk mencari KRI Nanggala-402 yang hilang kontak saat menggelar latihan penembakan di utara Bali pada Rabu (21/4).. ANTARA FOTO/Zabur Karuru.

jatim.jpnn.com, BANYUWANGI - Duka mendalam dirasakan keluarga dari Serda Padu Yudha selaku salah satu kru KRI Nanggala (402) yang tenggelam di perairan Bali.

Keluarga langsung menggelar acara tahilan di Perumahan Flamboyan, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Minggu (25/4), setelah Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan para awak kapal KRI Nanggala dinyatakan gugur.

Ayah Serda Pandu bernama Wahyudi mengaku tak menyangka bahwa putra pertamanya itu menjadi korban tenggelamnya KRI Nanggala.

Wahyudi juga mengatakan Serda Pandu masih sempat melakukan panggilan video dengan keluarga tiga hari sebelum kapal KRI Nanggala dinyatakan tenggelam.

"Sejauh ini tidak ada firasat apapun, mimpi apapun juga tidak,” kata Wahyudi.

Wahyu mengatakan bahwa Serda Pandu merupakan sosok yang berbakti kepada orang tua.

Serda Pandu selalu memberikan kabar di sela kegiatannya selama menjalankan tugas negara.

Namun, kejadian tenggelamnya KRI Nanggala membuat Serda Pandu tak lagi bersama keluarga, bahkan meninggalkan istrinya Mega Dian Pratiwi yang baru dinikahinya dua bulan lalu.

Ayah Serda Pandu bernama Wahyudi mengaku tak punya firasat bahwa putra pertamanya itu menjadi korban tenggelamnya KRI Nanggala.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News