Turun Hujan, Sepertiga Tanaman Tembakau di Sini Terancam Gagal Panen
Akibat hujan deras selama sepekan terakhir, ada sekitar 150 hektare tanaman tembakau yang terancam gagal panen.
"Jika dihitung kerugiannya, rata-rata satu hektare membutuhkan biaya tanam Rp 30 juta-Rp 40 juta. Bila ditaksir sampai hasil panen, bisa mencapai Rp 60 juta lebih per hektare," ucap dia.
Menanggapi kondisi itu, Kabid Perkebunan dan Hortikultura Dinas Pertanian Ngawi, Wibowo menyampaikan pihaknya sedang menyiapkan petani tembakau untuk mengikuti asuransi pertanian dengan pembayaran premi menggunakan dana bagi hasil cukai.
"Saat ini, kami masih mempelajari aturan penggunaan dana bagi hasil cukai untuk membayar premi asuransi pertanian, sehingga bisa mengurangi kerugian yang dialami petani tembakau akibat cuaca maupun serangan hama," kata Wibowo.
Dia berharap beberapa bulan ke depan, cuaca bisa mendukung, sehingga saat masa panen tiba, hasil tanaman tembakau dapat maksimal.
Selain di Karangjati, wilayah sentra penanaman tembakau juga terdapat di Kecamatan Bringin, Padas, dan Pangkur. (antara/mcr13/jpnn)
Puluhan hektare tanaman tembakau di Karangjati, Ngawi rusak akibat hujan yang turun pada periode kemarau basah.
Redaktur & Reporter : Fahmi Azis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News