Ahli: Anak Muda Perlu Mencintai dan Menghayati Sastra Jawa, Karena..
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Dosen senior Australian Nasional University, Canberra, Australia, Prof. Dr. George Quinn mengatakan masyarakat, terutama millenial, perlu mencintai dan menghayati sastra Jawa.
George Quinn menjelaskan mencintai sastra Jawa bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital.
"Kemunculan sastra Jawa itu terjadi 20 tahun yang lalu dengan cara desentralisasi, di sana ada pengaruh ekonomi dan teknologi," jelasnya di kuliah umum yang digelar Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Daerah Unesa, Minggu, (12/09).
Oleh karena itu, kata George, anak muda perlu mengembangkan sastra Jawa masuk ke ranah digital. Hal itu, supaya karya-karya pengarang Jawa lebih mudah diakses.
Selain itu, cara mencintai sastra jawa juga dengan menghayati atau mengenal lebih banyak soal karakteristik pengarang-pengarang sastra Jawa.
"Dalam perkembangannya, sastra Jawa tak lepas dari pengaruh logat atau cengkok daerah dari masing-masing pengarang," kata Ahli Sastra Jawa Modern tersebut.
George Quinn mencotohkan Ahmad Tohari yang menulis novel Ronggeng Dukuh Paruk dengan Bahasa Jawa Banyumasan.
"Lalu ada cerpen 'Aku Profesor Temen' yang merupakan karangan Trinil dengan menggunakan cengkok Jawa Surabaya," tuturnya.
Dosen senior Australian Nasional University, Prof. Dr. George Quinn mengatakan terutama millenial, perlu mencintai dan menghayati sastra jawa..
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News