Tiga Mahasiswa IAIN Madura yang Masuk DPO Masih Sembunyi, Polisi Minta Serahkan Diri, Kalau Tidak..
jatim.jpnn.com, MADURA - Sebanyak tiga mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura sedang dicari polisi.
Mahasiswa yang berstatus buron serta masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) tersebut diduga terlibat kasus peeusakan fasilitas kampus ketika demontrasi pada 30 Juli 2021 menuntut penurunan uang kuliah tunggal (UKT).
Kasat Reskrim Polres Pamekasan AKP Tomy Prambana di Pamekasan, Kamis (2/9) menghimbau tiga mahasiswa tersebut agar menyerahkan diri untuk menjalani proses hukum.
"Ini kami sampaikan agar menjadi perhatian kepada para pelaku dan tidak mempersulit petugas dalam melakukan penyidikan," katanya
Unjuk rasa yang digelar mahasiswa itu rusuh dan sejumlah fasilitas kampus dirusak, bahkan pos satpam kampus IAIN Madura dibakar oleh mereka.
Tomy memaparkan pihaknya sudah menangkap lima mahasiswa sebagai tersangka, termasuk korlap aksi.
"Kami amankan sesuai dengan hasil penyidikan. Ada 8 orang yang ditetapkan jadi tersangka," jelasnya
Ia mengatakan dari 8 orang tersebut lima orang ditangkap dan tiga lainnya buron serta masuk DPO.
Pihaknya sudah meminta bantuan tim intel Polres Pamekasan untuk melacak keberadaan ketiga orang mahasiswa tersebut.
Sementara itu, Rektor IAIN Madura Moh Kosim menyatakan bagi mahasiswanya yang terlibat perusakan kamlus haurs diproses hukum.
"Perbuatan itu sudah melampaui batas etika moral sosial dan agama," paparnya (antara/mcr17/jpnn).
Tiga mahasiswa IAIN Madura yang jadi DPO akibat kasus perusakan fasilitas kampus masih sembunyi. Polisi minta serahkan diri.
Redaktur & Reporter : Febriansyah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News