Dari Januari Lalu, Terjadi 43 Gangguan Listrik Gegara Layangan Tersangkut

jatim.jpnn.com, JAWA TIMUR - Sebanyak 43 kali gangguan listrik akibat layang-layang tersangkut terjadi di wilayah PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jatim dari Januari hingga 24 Agustus 2021.

Layang-layang yang tersangkut pada kawat jaringan listrik sering menyebabkan daya sebesar 40 MegaWatt hour (MWh) di Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) padam,

Senior Manager Distribusi PLN UID Jawa Timur Adriansyah mengimbau agar masyarakat bermain layang-layang di tempat yang tepat serta tidak membahayakan bagi jaringan tenaga listrik.

"Dengan begitu, tidak mengganggu kepentingan umum," kata Adriansyah, Kamis (26/8).

Dia menjelaskan upaya menekan gangguan listrik terus dilakukan PLN UID Jatim dengan bersinergi bersama TNI, Polri, serta perangkat desa guna menggelar razia ke lokasi-lokasi rawan gangguan listrik akibat layang-layang.

"Kami memohon kerja sama dan dukungan masyarakat semua untuk dapat mengindahkan imbauan itu demi kenyamanan dan terjaganya pasokan listrik untuk seluruh pelanggan di Jatim," ujar dia.

Dia memaparkan kasus terbaru terjadi di Kota Madiun, yakni layang-layang mengenai jaringan SUTM Penyulang Nglames pada 24 Agustus lalu.

Kejadian serupa pun terjadi di Banyuwangi. Layang-layang tersangkut pada ruas penghantar SUTM Penyulang Kaligondo 18 Agustus 2021.

"Kami sudah bergerak cepat membersihkan sisa layang-layang yang mengakibatkan trip Penyulang Kaligondo dan menormalkan sistem kelistrikan," tutur dia.

Adriansyah menyampaikan apabila layang-layang berkawat itu menempel pada jaringan listrik PLN akan menyebabkan hubung singkat (korsleting) yang dapat membahayakan nyawa serta berakibat terganggunya pasokan listrik.

"Termasuk di dalamnya pasokan listrik ke rumah sakit rujukan COVID-19, sentra vaksinasi, Pabrik Produsen Oksigen, dan rumah-rumah sehat isolasi mandiri yang sangat penting perannya dalam penanganan pandemi," ucap dia. (antara/mcr13/jpnn)