Evaluasi PTM 100 Persen, DPRD Surabaya Nilai Jeda Pergantian Waktu Terlalu Pendek
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Khusnul Khotimah memberikan beberapa catatan terkait dengan pelaksanaan PTM 100 persen yang telah berjalan satu minggu.
Dia menilai perpindahan waktu PTM dari sif pertama menuju kedua terlalu dekat.
“Durasi frekuensi waktu antara pulang sif pertama dengan memasuki sif kedua itu rentan berkerumun,” katanya, Senin (17/1).
Politisi PDIP tersebut menyampaikan durasi waktu yang hanya diberikan 30 menit antara pulang sif pertama dan memasuki kedua perlu diperpanjang.
“Kalau misalnya itu mau, diatur jangan 30 menit, itu terlalu pendek. Maka kemudian bisa lebih 50 menit atau satu jam,” ucap Khusnul.
Evaluasi kedua, kata Khusnul, adanya pedagang kaki lima di sekitar sekolah menjadi salah satu penyebab timbulnya kerumunan setelah pulang sekolah.
“Jadi, perlu melakukan pendekatan persuasi mengedukasi agar jangan sampai anak-anak sambil menunggu, kemudian mereka jajan lalu berkerumun,” ujarnya
Ketiga, dia meminta komitmen para orang tua untuk melakukan penjemputan tepat waktu sehingga anak-anak tidak perlu menunggu terlalu lama.
Berikut catatan evaluasi DPRD Surabaya terkait pelaksanaan PTM 100 persen
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News