Kasus Stunting Anak di Surabaya Kompleks, Cahyo Punya Saran Begini
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Cahyo Siswo Utomo mendorong pemkot setempat untuk melakukan pemetaan penanganan kasus stunting pada anak di Kota Pahlawan.
Hal itu untuk mendukung program “Surabaya Zero Stunting” yang digagas oleh Wali Kota Eri Cahyadi.
Menurut Siswo, pemetaan tersebut dilakukan karena penyebab terjadinya stunting pada anak bisa berbeda-beda.
“Ada yang disebabkan oleh kurangnya gizi pada anak, penyakit bawaan, atau adanya kelainan saat dalam kandungan,” ujarnya saat mengunjungi puskesmas di Dukuh Pakis, Kamis (23/12).
Maka dari itu, Cahyo menilai perlu adanya perbedaan dalam menangani kasus stunting pula.
Dia mencontohkan kasus anak stunting yang terjadi di Kecamatan Dukuh Pakis yang penyebab utamanya karena sang ibu mengalami pecah ketuban sebelum melahirkan.
“Sehingga pada saat si anak lahir, perlu dilakukan penanganan secara intensif melalui NICU (Neonatal Intensive Care Unit), tetapi terlambat sehingga si anak mengalami stunting,” jelasnya.
Makanya itu, sekali lagi Cahyo menandaskan pemkot perlu melakukan pemetaan terhadap penanganan anak stunting di Surabaya.
Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Cahyo Siswo Utomo menyampaikan saran seputar penangan anak stunting di Kota Pahlawan sebagai berikut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News