Takjil Maut

Kamis, 06 Mei 2021 – 12:32 WIB
Takjil Maut - JPNN.com Jatim
Ilustrasi mayat. Ilustrator: Antara

Juliari dan kawan-kawan kenyang makan tumpeng maut, rakyat korban pandemi kelaparan menghadapi sakaratulmaut.

Masih ada lagi episode takjil maut yang terjadi di Bantul, DIY. Episode ini tidak membuat orang tertawa, tetapi malah sebaliknya,  membuat gusar dan prihatin.

Seorang perempuan muda bernama Nani Apriliani, yang rupanya mendendam kepada sesosok pria, mengirim paket sate menjelang saat buka puasa via ojek yang dipesan secara offline dengan memakai identitas palsu.

Sang pria yang merasa tidak mengenal si pengirim menolak paket takjil itu dan menyerahkannya kepada si tukang ojek yang membawanya pulang dan memakannya bersama keluarga.

Beberapa saat setelah memakan sate itu anak laki-laki tukang ojol yang berusia delapan tahun meninggal karena keracunan sianida yang dibubuhkan di sate itu. Polisi mengusut dan menangkap Nani yang mengirim sate beracun itu.

Media menyebut kasus ini sebagai takjil maut. Belakangan diketahui Nani punya hubungan dekat dengan pria target sate beracun itu. Malah kabarnya pasangan itu sudah menikah siri.

Nani diduga nekat ingin menghabisi targetnya karena kecewa tidak dinikahi secara resmi.

Cinta ditolak dukun bertindak. Begitu kata anak-anak muda Jawa Timur zaman old dulu. Kalau cinta ditolak bisa menyebabkan gelap mata dan berbagai macam cara bisa ditempuh termasuk pergi ke dukun.

Cak Kartolo memainkan ludruk 'Tumpeng Maut', di Yogyakarta ada 'sate maut', sedangkan di Jakarta ada korupsi bansos yang membuat rakyat sakaratulmaut.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News