Ancol dan Gangga

Minggu, 16 Mei 2021 – 06:06 WIB
Ancol dan Gangga - JPNN.com Jatim
Petugas kepolisian berjaga di pintu masuk Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (15/5). Pengelola Ancol menutup seluruh area rekreasi dan wisatanya selama sehari guna penyemprotan disinfektan dan evaluasi penguatan protokol kesehatan. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

Pada periode itu, perkantoran, pasar tradisional, mal, dan berbagai moda transportasi beroperasi dengan kapasitas penuh. Pesta pernikahan, acara keagamaan, digelar tanpa protokol kesehatan. Puncaknya adalah pelaksanaan festival Kumbh Mela itu.

Momen Lebaran di Indonesia bisa saja disamakan dengan rangkaian Kumbh Mela di India meskipun tidak sepenuhnya sama. Kalau mudik tidak dilarang, mobilitas manusia yang bergerak dari kota ke desa bisa mencapai 25 juta orang.

Pada saat pelaksanaan salat Idulfitri, ratusan juta orang berkumpul pada jam yang nyaris sama di berbagai tempat. Ritual itu dilanjutkan dengan halalbihalal dan silaturahim sampai sebulan selama Syawal. Tempat wisata akan penuh sesak oleh jutaan pengunjung pada hari libur Lebaran.

Kasus kerumunan di lokasi wisata Ancol terjadi karena larangan mudik diberlakukan setengah hati dengan tetap dibukanya lokasi wisata. Ini menjadi risiko yang harus ditanggung akibat kebijakan yang maju mundur.

Di satu sisi ingin penularan pandemi berhenti, tetapi di sisi lain tetap ingin roda ekonomi berputar. Dua hal yang bertentangan diametral ini tidak bisa dicapai secara bersamaan.

Ada uang tunjangan hari raya (THR) yang dibagikan untuk mendorong orang berbelanja. Maka Pasar Tanah Abang pun dijubeli 100 ribu orang, tiga kali lipat dari kapasitas daya tampung pasar.

Kerumunan Tanah Abang dan Pantai Ancol ini sudah hampir pasti akan menjadi super-spreader yang akibatnya akan dipanen dalam dua minggu ke depan.

Kasus ini tidak hanya terjadi di DKI. Fenomena yang sama terjadi dalam skala yang lebih kecil di berbagai daerah. Indonesia harus bersiap memanen risiko dari kebijakan yang maju mundur setengah hati.(*)

Kasus kerumunan di lokasi wisata Ancol terjadi karena larangan mudik diberlakukan setengah hati dengan tetap dibukanya lokasi wisata.

Redaktur & Reporter : Antoni

Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News