Berangkat dari Pengalaman, Uung Victoria Hadirkan Layanan Ibu Menyusui 24 Jam
“Layanan konseling kami berikan kepada semua ibu atau calon ibu, tidak harus konsumen. Mereka akan dilayani kapan saja karena ibu menyusui terkadang aktif saat malam sampai subuh untuk pumping,” jelas wanita kelahiran Blitar, 2 Juli 1991 itu.
Menurutnya, setiap ibu mengalami kasus yang berbeda, mulai dari perasaan kurang percaya diri, dukungan keluarga yang minim, dan ketakutan payudaranya kendur.
Dia juga telah menyediakan konselor yang terdiri atas ibu-ibu yang sudah tersertifikasi WHO untuk meningkatkan kepercayaan ibu dalam menyusui.
“Konselor kami bagi tiga sif karena mereka juga punya keluarga. Sharing edukasi biasa di live Instagram dan TikTok,” ucap wanita yang kini berdomisili di Surabaya tersebut.
Edukasi menyusui dan pentingnya ASI tak hanya dibutuhkan ibu, tetapi juga sebagai support system dalam keluarga. Dia berkomitmen mendorong ibu menyusui selama dua tahun.
“Awal persalinan, ASI saya enggak keluar, sempat disuruh mengasih susu formula dan kebetulan suster sama suami memberikan semangat,” lanjutnya.
Berangkat dari pengalaman itu, Uung menyadari apabila peran suami atau pengasuh anak itu sangat penting karena orang-orang itu yang akan membantu merawat anak dan menjaga agar ibu tidak mengalami stres dan rasa kurang percaya diri dalam menyusui.
Ke depan, Uung berencana menggandeng medical educator berasal dari dokter. Selain itu, dia bakal membuat kelas gratis.
Uung mendorong ibu berkomitmen menyusui balitanya dalam dua tahun
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News