La Nyalla Sebut PPKM Darurat sebagai Ironi, Sidak Jalan Terus meski Bansos Belum Cair

jatim.jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti menyoroti pelaksanaan PPKM darurat yang disebutnya sebagai sebuah ironi.

La Nyalla menyampaikan hal itu berdasarkan temuanya yang melihat penindakan warga yang melanggar aturan PPKM darurat gencar dilakukan, sedangkan bantuan sosial dari pemerintah belum juga cair.

"PPKM Darurat sudah berjalan sepuluh hari, segala bentuk penindakan bagi pelanggar telah dikenakan, masyarakat diharuskan tetap di rumah, tetapi bansos belum juga ada tanda-tanda cair. Tentu ini sangat ironi, karena bekal masyarakat untuk menutupi kebutuhan pokok mulai menipis," kata La Nyalla, Selasa (13/7/2021).

Bantuan yang dimaksud La Nyalla ialah Program Keluarga Harapan (PKH) yang anggarannya mencapai Rp13,96 triliun. Rencananya PKH akan disalurkan pada 10 juta penerima.

Selain itu, ada program Bantuan Sosial Tunai (BST) yang menyasar 10 juta penerima dengan anggaran Rp6,1 triliun.

Penerima BST dan PKH juga akan diberikan beras sebanyak 10 kilogram (kg).

"Intinya kita minta penyaluran bansos atau bantuan lainnya segera dipercepat. Ini sudah Minggu kedua PPKM Darurat. Masyarakat sudah sangat-sangat membutuhkan," ucapnya.

Menurut Mantan Ketua Umum PSSI itu, seharusnya dalam minggu pertama PPKM Darurat bansos sudah disalurkan. Setidaknya, mencapai 70-80 persen dari alokasi awal.