Santer Isu Kades Diintimidasi Aparat Perkara Pilpres 2024, Polisi Bantah Begini

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Polda Jatim angkat bicara soal isu pemanggilan atau pemeriksaan terhadap kepala desa, termasuk Kades Ketapang, Sampang Madura, terkait dengan Pilpres 2024.

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Dirmanto mengatakan pihaknya tidak pernah melakukan pemanggilan ataupun pemeriksaan terhadap kades seperti yang diwartakan oleh Majalah Tempo itu.

"Polda Jatim tidak pernah melakukan pemanggilan terhadap kades terkait dengan capres maupun cawapres. Kami betul-betul netral di dalam melakukan upaya untuk pengamanan pemilu," katanya tertulis, Kamis (14/12)

Senada, Kades Ketapang Daya Moh. Widjan mengaku tidak pernah dipanggil maupun diperiksa oleh aparat kepolisian perihal Pilpres 2024.

"Saya tidak ada pernah dipanggil oleh kepolisian man apun dari polsek, polres, atau polda. Tidak pernah," ujarnya.

Oleh karena itu, dia menyatakan bahwa kabar yang menyatakan dirinya diperiksa berkaitan dengan kepentingan Pilpres 2024 itu tidak benar.

"Apalagi pemanggilan itu infonya menyangkut pilpres. Itu sangat tidak benar," tuturnya.

Widjan mengaku tidak pernah dipanggil, apalagi diperiksa polisi di Bangkalan, Sampang, atau daerah mana pun.

Dalam edisi tersebut, salah satu tulisan berjudul Intimidasi Aparat Hukum kepada Kepala Daerah dan Perangkat Desa agar Mendukung Prabowo-Gibran Rakabuming Raka menggambarkan adanya komando dari Jakarta.

Widjan menyayangkan adanya informasi yang menyudutkan dirinya tersebut. Menurut dia, hal itu sangat merugikannya secara pribadi.

Dia pun melaporkan informasi yang disampaikan Majalah Tempo tersebut kepada Dewan Pers pada Selasa (12/12) lalu atas dugaan pelanggaran etik yang dilakukan Majalah Tempo pada edisi 4—10 Desember. (antara/faz/jpnn)