Pengamat Respons Kabar Kemunduran Anak Khofifah dari Demokrat, Begini Kalimatnya

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (Uinsa) Andri Arianto menanggapi soal kabar mundurnya anak Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sebagai kader Partai Demokrat.

Menurutnya, mundurnya Ali Mannagali Parawansa dinilai sebagai kegagalan pimpinan DPD Demokrat dalam mengelola potensi kadernya.

“Meski tergolong politikus muda, Ali memiliki potensi sebagai kader yang semestinya bisa dioptimalkan untuk memperbesar suara Demokrat,” ujar Andri, Jumat (10/3).

Dia menilai Ali berpotensi menjadi kader yang luar biasa, salah satunya sebagai anak muda pada Pemilu 2024 punya pengaruh besar.

“Seharusnya lebih dioptimalkan untuk masuk ke pasar pemilih pemula. Suara anak-anak muda ini yang luar biasa di Pemilu mendatang,” katanya.

Selain itu, posisinya sebagai anak Gubernur Khofifah sangat menguntungkan bagi Demokrat Jatim.

“Jaringan Bu Khofifah sangat kuat dan pasti bisa dikelola oleh Ali. Akan tetapi, hal itu tak dimanfaatkan Demokrat. Artinya, pimpinan partai gagal mengelola atau memanajemen kadernya,” ucapnya.

Andri menuturkan dalam situasi politik elektoral yang membutuhkan pertarungan popularitas dan kekuatan jaringan lapangan, kehilangan Ali sangat tidak menguntungkan bagi Demokrat.