Mabuk Berujung Pengeroyokan & Pencurian, 11 Pesilat di Blitar Diringkus Polisi

Adapun tiga orang dari sebelas yang telah ditangkap dikenakan Pasal 170 ayat (2) KUHP tentang pengeroyokan yang menyebabkan korban mengalami luka.
Pasal 170 ayat (2) KUHP tersebut, mengatur tentang tindak pidana kekerasan yang dilakukan secara bersama-sama terhadap orang atau barang, yang dalam kasus ini menyebabkan luka pada korban.
Para tersangka terancam hukuman penjara hingga tujuh tahun, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Adapun HM tidak ditahan karena ini termasuk pencurian ringan. Untuk tujuh orang yang melakukan aksi konvoi dan meresahkan serta melakukan perusakan dikenakan dengan undang-undang Ormas.
Selain menangkap para pendekar tersebut, Polres Blitar juga mengamankan barang bukti di antaranya pakaian korban, pakaian tersangka, video rekaman CCTV, hasil Visum et Repertum korban.
Selain itu, ada tujuh unit sepeda motor yang dalam kesempatan tersebut digunakan untuk konvoi, sejumlah batu bata serta telepon seluler sebanyak sebelas unit.
Arif mengimbau kepada masyarakat, khususnya para pemuda, untuk tidak melakukan aksi konvoi yang berujung pada tindak kekerasan.
Kepolisian akan menindak tegas setiap pelanggaran hukum yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Sebelas pendekar silat di Blitar ditangkap polisi setelah terlibat dalam kasus pengeroyokan dan pencurian.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News