Lakukan Pungli Pengurusan KTP-KK, Tenaga Honorer & Calo di Malang Diringkus Polisi

"Tersangka W yang merupakan calo telah melakukan pungutan dalam penerbitan KTP elektronik sebesar Rp150 ribu per buahnya. Lalu, dari uang tersebut, W memberikan setengahnya kepada DKO," bebernya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat menambahkan para tersangka telah melakukan praktik pungli untuk pengurusan dokumen kependudukan sejak Januari 2024.
Para tersangka dalam periode Januari hingga Mei 2024, ada sebanyak 200 permintaan pengurusan KTP dan lebih dari 30 permintaan pengurusan KK. Keuntungan yang diterima para tersangka lebih dari Rp5 juta per bulan.
"Keuntungan kurang lebih sebesar Rp5 juta per bulan. Praktik ini, berdasarkan keterangan tersangka dilakukan sejak Januari 2024," ucapnya.
Dalam kasus tersebut, petugas menyita sejumlah barang bukti berupa ratusan keping KTP elektronik, 70 keping KTP elektronik kosong atau rusak, uang tunai sebesar Rp300 ribu, mesin pemindai sidik jari, termasuk satu unit mesin pencetak KTP elektronik.
Tersangka DKO dijerat dengan Pasal 95 B Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.
Adapun W dijerat dengan Pasal 95 B Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan, Juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Kedua tersangka terancam hukuman penjara selama enam tahun. (antara/mcr12/jpnn)
Dalam melakukan pungli pengurusan dokumen KTP dan KK, tenaga honorer dan calo di Malang mendapatkan keuntungan Rp5 juta tiap bulannya.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News