Autopsi Jenazah Santri Gontor di TPU Sei Selayur, Libatkan Ahli Forensik Hingga Asisten Medis
jatim.jpnn.com, PALEMBANG - Jenazah santri Pondok Gontor berinisial AM (17) diautopsi tim ahli forensik di TPU Sei Selayur, Kalidoni, Palembang, Kamis (8/9).
Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Nikolas mengatakan proses autopsi santri gontor berlangsung sejak pukul 09.00 WIB.
Autopsi jenazah dilakukan ahli forensik dari RS Bhayangkara M Hasan Palembang dan dokter forensik RSU Pusat Moesin dibantu empat orang asisten medis dan melibatkan penyidik kepolisian.
"Jenazah diautopsi menyeluruh tim forensik sebagai upaya pemenuhan barang bukti secara ilmiah untuk mengungkap kasus ini," kata Nikolas didampingi kuasa hukum keluarga korban Titis Rachmawati.
Pihaknya kini sedang menyelidiki kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan santri AM meninggal saat menempuh pendidikan di Pondok Gontor, sebagaimana dilaporkan oleh lembaga pendidikan itu.
Polisi telah memeriksa sebanyak 18 orang saksi, di antaranya staf pengasuh dan pengajar Pondok Gontor, dokter RS Yasyfin Darussalam Gontor Ponorogo, dan dua santri rekan almarhum.
"Termasuk pemeriksaan terhadap dua orang terduga pelaku penganiayaan yang merupakan senior korban AM di Gontor," ujarnya.
Nikolas menyebut tak menutup kemungkinan jumlah saksi yang diperiksa akan bertambah. Dari hasil pemeriksaan sementara, meninggalnya santri berinisial AM diduga ada kesalahpahaman antara korban dengan dua terduga pelaku seusai kegiatan perkemahan.
Proses autopsi jenazah santri gontor yang meninggal diduga dianaya santri senior dilakukan dari pagi di Palembang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News