Gerombolan Pendekar Silat dari PSHT Kecele, Niat Membela Malah Keroyok Anggota Sendiri
jatim.jpnn.com, SIDOARJO - Pendekar silat dari beberapa perguruan silat di Sidoarjo yang terlibat aksi pengeroyokan pada Minggu (7/8) malam di dua lokasi berurusan dengan polisi.
Aksi pertama terjadi di Jalan Raya Ponti dengan korbannya ialah ANF warga Candi, Sidoarjo. Pemuda berusia 17 tahun itu sedang menutup warung angkringannya tiba-tiba didatangi sekelompok pemuda tak dikenal dari perguruan silat Kera Sakti (KS).
"Total yang mendatangi korban saat itu ada sepuluh sepeda motor berboncengan," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintoro, Kamis (11/8).
ANF dihampiri lantaran dianggap sebagai salah satu anggota PSHT dari kaus yang dikenakannya saat itu.
"Para pelaku langsung melakukan pemukulan terhadap korban, ada yang menggunakan tangan kosong, ruyung, dan sebilah bambu," ujarnya.
ANF mengalami luka di pelipis kanan, lengan tangan kanan, dan punggung. Kejadian itu pun menjadi viral di media sosial mengenai anggota PSHT dikeroyok perguruan KS di kawasan Ponti.
Hal tersebut memicu kelompok PSHT dan PSHW melakukan penyisiran mencari anggota dari kelompok KS. Di kawasan Museum Mpu Tantular menjadi lokasi kedua terjadinya bentrokan.
Di sana didapati sejumlah pemuda diduga dari perguruan KS yang mengeroyok ANF berada di sebuah warung kopi. Mereka ialah FAP (16) warga Candi dan FDS (16) asal Sukodono, Sidoarjo.
Kelompok pendekar silat dari PSHT berniat membela anggotanya yang dikeroyok perguruan silat KS, tetapi malah mengeroyok anggotanya sendiri.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News