Universitas Ciputra Rayakan 100 Tahun Batik Peranakan Oey Soe Tjoen

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Universitas Ciputra (UC) Surabaya menggelar festival budaya yang merayakan seratus tahun warisan batik peranakan dari rumah batik legendaris Oey Soe Tjoen.
Acara tersebut ditandai dengan peluncuran buku berjudul Dari Pelangi untuk Semesta di kampus setempat, Sabtu (29/2).
Buku tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Widianti Widjaja (Oey Kim Lian), generasi ketiga keluarga Oey Soe Tjoen, bersama Marini Yunita dan Direktur Ciputra Center for Heritage Studies (CCHS) Dr Rani Prihatmanti.
Rektor Universitas Ciputra Ir Yohannes Somawiharja, M.Sc., menilai pelestarian batik peranakan sebagai kontribusi besar bagi budaya bangsa.
"Ini adalah mahakarya bangsa. Rumah batik Oey Soe Tjoen telah menciptakan batik peranakan yang diakui sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia," ujar Yohannes.
Dia menekankan pentingnya dokumentasi proses pembuatan batik sebagai upaya melestarikan warisan budaya, sekaligus memberikan edukasi kepada mahasiswa tentang nilai sejarah dan seni batik.
Universitas Ciputra tidak hanya meluncurkan buku, tetapi mendorong pelestarian batik melalui berbagai program edukasi dan penelitian.
"Penghargaan UNESCO atas batik sebagai warisan budaya dunia harus menjadi motivasi untuk terus mengembangkan seni ini," katanya.
Universitas Ciputra menggelar Festival Budaya sekaligus meluncuran buku Dari Pelangi untuk Semesta dalam perayaan 100 tahun batik Oey Soe Tjoen.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News