Kegiatan Foto Kelulusan SMAN 1 Porong yang Berujung Kecelakaan Tak Berizin
jatim.jpnn.com, SIDOARJO - Kegiatan siswa SMAN 1 Porong untuk melakukan foto kelulusan di Malang yang berujung kecelakaan di KM 72-73 Tol Pandaan-Malang pada Sabtu (1/2) ternyata tidak berizin.
Kecelakaan bus Brimob yang mengangkut puluhan siswa itu menewaskan Nafiri Rimbi Maharani (18), sopir bus Khoirul (60), dan puluhan siswa terluka.
Siswa dan guru pendamping yang berangkat hanya mengantongi izin mandiri dari kepala sekolah tanpa izin dari Dinas Pendidikan Jatim.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai mengatakan setelah menerima informasi kecelakaan bus tersebut, pihaknya langsung melakukan kroscek kepada Kepala Sekolah SMAN 1 Porong.
"Saya sudah kroscek langsung dari berbagai pihak, termasuk kepala sekolah dan kepala cabang dinas terkait. Kepala Sekolah sudah menyampaikan ke saya, ternyata kegiatan ini belum mendapatkan izin," ujar Aries seusai bertakziah di rumah duka, Minggu (2/2).
Menurutnya, para siswa hanya meminta izin kepada sekolah untuk berangkat ke Malang untuk membuat foto album kenangan yang sudah mereka sepakati secara mandiri. Kepala sekolah sebetulnya melarang, tetapi ada dugaan siswa tetap nekat berangkat.
"Sudah saya instruksikan (dilarang berangkat) maka kepala sekolah menyampaikan kepada siswanya agar tidak melakukan kegiatan ini sementara waktu, tetapi mungkin anak kelasnya ingin mendokumentasikan pergi, kemudian melakukan prosedur mandiri," kata dia.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Porong Ropinggi mengatakan para siswa sebelumnya sudah membuat polling lokasi pengambilan foto untuk album kenangan mereka. Setelah selesai, hasilnya diserahkan ke pihak sekolah.
Kegiatan foto kelulusan SMAN 1 Porong tidak berizin dari Dinas Pendidikan Jatim, hanya izin mandiri dari kepala sekolah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News