Soal Rencana Libur 1 Bulan Selama Ramadan, Gus Yahya Singgung Nasib Siswa Nonmuslim
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf merespons rencana pemerintah meliburkan sekolah selama satu bulan penuh saat Ramadan.
Gus Yahya sapaan akrab KH Yahya Cholil Staquf itu mengatakan kebijakan libur satu bulan tak hanya berdampak pada siswa muslim, tetapi nonmuslim. Hal tersebut harus mendapatkan perhatian serius.
"Anak sekolah tidak semuanya muslim dan nonmuslim juga diliburkan, lalu disuruh apa. Nah, itu yang penting dibahas," kata Gus Yahya di Kantor PWNU Jatim, Kamis (16/1).
Menurutnya, pemerintah tidak cukup hanya mengumumkan kebijakan libur tanpa merancang panduan kegiatan yang jelas bagi seluruh siswa.
Apabila tidak direncanakan dengan matang, kebijakan itu bisa menimbulkan masalah baru, terutama bagi siswa nonmuslim yang tidak memiliki aktivitas selama libur.
“Jangan cuma bicara soal libur. Kalau cuma libur lalu enggak disuruh apa-apa tentu juga persoalan,” ujarnya.
Dia menekankan pentingnya membangun konstruksi kegiatan yang melibatkan semua siswa sehingga libur Ramadan tidak menjadi momen yang sia-sia.
Gus Yahya mengingatkan sekolah merupakan tempat pendidikan lintas agama yang seharusnya mampu mengakomodasi kebutuhan seluruh siswa tanpa adanya diskriminasi.
Gus Yahya menyoroti nasib siswa nonmuslim diberi kegiatan apa jika kebijakan libur sekolah selama Ramadan diterapkan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News