180 Ternak Sapi di Lamongan Terjangkiti PMK, 15 Ekor di Antaranya Mati
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan Shofiah Nurhayati mengungkapkan hingga awal Januari 2025, sebanyak 180 ekor sapi di wilayah tersebut terjangkiti penyakit mulut dan kuku (PMK).
“Sampai saat ini, sapi yang suspek PMK mencapai 180 ekor yang tersebar di 21 kecamatan, sedangkan yang mati ada 15 ekor,” kata Shofiah saat memantau pasar hewan di Kecamatan Tikung, Lamongan, Minggu (5/1).
Menurut Shofiah, PMK menyebar sangat cepat. Dalam satu bulan terakhir, virus tersebut sudah menjangkau 21 dari 27 kecamatan di Lamongan.
“Penyebaran penyakit ini lebih masif saat musim hujan. Salah satu faktor penyebaran adalah transaksi jual beli di pasar hewan,” ujarnya.
Untuk meminimalkan penyebaran, petugas Dinas Peternakan Lamongan melakukan pemeriksaan intensif di sejumlah pasar hewan.
"Saat pemeriksaan tadi saja, petugas menemukan tiga ekor sapi suspek PMK dengan ciri-ciri keluar lendir serta sariawan di bagian mulut bawah,” jelas Shofiah.
Shofiah menambahkan bahwa penanganan PMK membutuhkan kerja sama erat antara peternak, pedagang, dan dinas terkait. Dia mengimbau para peternak segera melapor jika menemukan gejala PMK pada hewan ternaknya.
“Kalau ada gejala, segera laporkan. Nanti petugas kami akan melakukan pengobatan dan memantau perkembangan hewan yang sakit,” tuturnya.
Sebanyak 180 ekor sapi yang terjangkiti PMK di Lamongan tersebar di 21 kecamatan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News