85 Ekor Sapi di Situbondo Terjangkiti PMK, 35 di Antaranya Mati
jatim.jpnn.com, SITUBONDO - Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Situbondo mencatat 35 ekor sapi dari total 82 yang terjangkiti penyakit mulut dan kuku (PMK) telah mati.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Disnakkan Situbondo Sulistiyani menyatakan pihaknya fokus pada vaksinasi dan edukasi kepada para peternak untuk memutus rantai penyebaran PMK.
“Akhir Desember 2024, kami menerima tambahan 1.500 dosis vaksin PMK dari Ditjen Peternakan Kementerian Pertanian. Vaksin ini langsung didistribusikan ke enam pusat kesehatan hewan (puskeswan),” kata Sulistiyani, Kamis (2/1).
Para petugas puskeswan segera melakukan vaksinasi pada sapi anakan (pedet) dan sapi pendatang baru di kandang peternak. Selain itu, mereka memberikan pengobatan untuk sapi yang sakit dan menyelenggarakan sosialisasi kepada peternak terkait pencegahan PMK.
Disnakkan mencatat total 354.500 dosis vaksin PMK telah diberikan sejak tahun 2022, dengan rincian tahun 2022 101.700 dosis, tahun 2023 167.000 dosis, tahun 2024 83.800 dosis, dan Januari 2025 1.500 dosis.
“Prioritas vaksinasi kami berikan pada sapi potong dan sapi perah,” ujarnya.
Untuk mencegah penyebaran PMK, Disnakkan juga rutin melakukan penyemprotan disinfektan di tiga pasar hewan utama, yakni Pasar Hewan Asembagus, Besuki, dan Sumberkolak.
"Penyemprotan dilakukan pada kendaraan pengangkut sapi serta langsung pada ternak yang berada di pasar," jelasnya.
Disnakkan Situbondo memperkuat langkah antisipasi menyebarnya wabah PMK dengan memberikan edukasi ke peternak dan memberikan vaksin.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News