Pernyataan Panpel Persik Soal Kericuhan Suporter di Perbatasan Kediri-Malang
jatim.jpnn.com, MALANG - Panitia pelaksana Persik Kediri mengungkapkan langkah preventif yang dilakukan kepolisian saat pertandingan antara Persik Kediri dan Arema di Stadion Brawijaya untuk mencegah kerusuhan.
Beberapa suporter Arema FC Aremania saat itu diamankan oleh polisi untuk menghindari potensi konflik.
Ketua Panitia Pelaksana Persik Widodo menjelaskan insiden itu terjadi di luar stadion, sementara pertandingan sedang berlangsung. Beberapa suporter Arema diamankan sebelum maupun selama pertandingan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
“Dari informasi yang saya dengar, mereka (suporter Arema) mencoba masuk dan hampir berhadapan dengan suporter Persik. Kami meminta polisi segera mengamankan mereka sampai pertandingan selesai dan mereka dibebaskan setelah itu,” kata Widodo, Selasa (17/12).
Dia menjelaskan suporter Persik Kediri dengan cepat mengetahui ada suporter Arema di sekitar area, meskipun suporter tersebut tidak membawa atribut tim. Ia menduga hal ini disebabkan oleh perbedaan logat yang membuat suporter Persik langsung mengenali mereka.
Pertandingan tersebut mematuhi aturan yang berlaku. Panitia pelaksana hanya menjual sekitar 6.000 tiket khusus bagi suporter Persik dan proses pembelian tiket dilakukan menunjukkan KTP untuk memastikan tidak ada penjualan tiket kepada suporter tamu.
Widodo menyayangkan meskipun ada larangan bagi suporter tamu, masih ada yang nekat mencoba masuk ke stadion, yang berujung pada kejadian yang tidak diinginkan. Namun, ia menegaskan bahwa insiden tersebut terjadi di luar stadion dan menjadi kewenangan polisi.
Sebelumnya, massa Aremania sempat berkumpul di perbatasan Kasembon, Kabupaten Malang dan Kandangan, Kabupaten Kediri (Patung Singa) sekitar pukul 17.30 WIB. Situasi semakin memanas antara pukul 20.00 WIB hingga 22.45 WIB, dipicu berbagai isu yang beredar di kalangan massa.
Begini pernyataan Panpel Persik Kediri soal kericuhan suporter di perbatasan Kediri-Malang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News