ESDM Jatim Beri Bantuan PLTS Solar Home System di Kalipuro Banyuwangi
Sebelumnya, masyarakat sudah berupaya mendapatkan penerangan dengan usaha sendiri. Upaya itu menyambung atau mengulur kabel ke lokasi tiang listrik terakhir yang berjarak kurang lebih empat sampai lima kilometer di luar lahan perhutani.
Masyarakat berswadaya membeli satu buah meter listrik yang kemudian digunakan bersama sama sejumlah 47 KK di petak 1 dan petak 5. Muncul beberapa masalah dari penyambungan listrik yang jauhnya kurang lebih 5 kilometer tersebut.
Masalah yang kemudian muncul dari uluran kabel tersebut adalah seringnya mati lampu akibat adanya pohon yang tumbang dan menimpa kabel sambungan listrik.
"Masalah biaya yang cukup besar ketika mengisi token listrik warga dan tidak dapat diperkirakan kapan token akan habis. Selain itu, masalah yang sering muncul adalah lemahnya arus listrik sehingga penerangan yang didapat tidaklah maksimal," tuturnya.
Munculnya Bantuan PLTS SHS dari Dinas ESDM Provinsi Jatim membawa titik cerah untuk masyarakat Petak 1 dan Petak 5 Kecamatan Gombengsari. Pasalnya, masyarakat selama ini mengalami keluhan listrik mereka padam apabila terjadi pohon tumbang dan menimpa saluran listrik mereka.
Saluran listrik yang dibangun sepanjang kurang lebih lima kilometer itu, kata Rendy, sering mengalami putus kabel dan bisa terjadi mati listrik selama tiga sampai tujuh hari.
"PLTS SHS mampu menyerap sinar matahari dan mengubah energinya untuk disimpan dan digunakan malam hari. Lampu dapat menyala saat malam hari dan masyarakat dapat beraktivitas lebih nyaman di malam hari," jelas Rendy. (mcr12/jpnn)
Masyarakat di Kelurahan Kalipuro Banyuwangi kini akhirnya mendapatkan penerangan berupa PLTS SHS dari ESDM Jatim.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News