Fakta-Fakta BEM FISIP Unair Kritik Pelantikan Prabowo-Gibran, Ada Ancaman
4. Tiga Orang Pimpinan di BEM Dibekukan dari Jabatan
Dalam kasus tersebut bukan organisasi yang dibekukan, tetapi tiga pimpinan pengurus BEM FISIP Unair, yaitu Ketua BEM, Wakil Ketua BEM, dan menteri politik.
“Mereka mengaku bertanggung jawab dan memasang karangan bunga itu,” bebernya.
5. Ketua BEM Mendapatkan Intimidasi Hingga Ancaman
Tuffa mengaku dia bersama empat pengurus BEM lain mendapatkan intimidasi seusai mengkritik pelantikan Prabowo-Gibran lewat karangan bunga dengan nada satire tersebut.
“(Intimidasi) dari luar ada beberapa, orang tidak dikenal, ya,” ungkapnya.
Bentuk intimidasi yang diterima beragam, mulai dari telepon, video call, WhatsApp (WA), hingga mengirim pesan lewat DM Instagram.
“Di WA ada 4-5 nomor. Narasi yang dibawakan kurang lebih sama semua. Mengglorifikasi program Jokowi, mengancam, mendoakan yang tidak baik,” kata dia.
6. BEM Batal Dibekukan Seusai Audiensi
Dekan FISIP Unair akhirnya melakukan audiensi dengan tiga pengurus BEM yang sebelumnya dibekukan. Setelah audiensi selama 1,5 jam, dekanat memutuskan mencabut pembekuan tersebut.
Keputusan pencabutan pembekuan itu karena ada kesepakatan tidak akan ada lagi kritik menggunakan diksi-diksi kasar di dalam kehidupan politik.
Berikut tujuh fakta BEM FISIP Unair dibekukan setelah mengkritik pelantikan Prabowo-Gibran hingga mendapatkan ancaman dan dibekukan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News