Tahap Satu PPDB Jatim Dibuka Mulai Senin, Peserta Didik Hanya Bisa Pilih 1 SMA/SMK

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) Jatim tahap satu untuk jalur afirmasi, perpindahan tugas orang tua/wali, dan prestasi hasil lomba mulai dibuka pada Senin (10/6) pukul 00.01 WIB hingga Selasa (11/6) pukul 21.00 WIB secara daring.

Calon peserta didik baru bisa mengakses pendaftaran melalui laman ppdb.jatimprov.go.id. Dalam tiga jalur tersebut kuota yang disediakan sebanyak 25 persen meliputi afirmasi 15 persen, perpindahan tugas orang tua lima persen, dan prestasi lomba lima persen.

Berdasarkan databese ppdb.jatimprov.go.id UPT Dindik Jatim hingga Kamis (6/6) pukul 11.23 WIB, sebanyak 265.531 siswa sudah mendapatkan PIN dari total 278.253 yang mengajukan atau 95,43 persen pengajuan telah tertangani.

Kepala UPT TIKP Dindik Jatim Mustakim mengatakan seluruh pendaftaran dalam jalur PPDB dilakukan secara daring melalui sistem. Di tahap satu, calon peserta didik baru hanya bisa memilih satu sekolah tujuan, baik SMA maupun SMK negeri.

"Untuk tahap satu besok siswa hanya bisa mendaftar di satu sekolah saja karena jalurnya lebih kompetitif. Kalau jalur lain, seperti prestasi akademik atau zonasi SMA, peserta didik dapat memilih tiga sekolah dengan ketentuan paling banyak tiga di wilayah dalam zonasi atau dua di dalam dan satu di luar zonasi berbatasan," jelas Mustakim, Jumat (7/6).

Dia menjelaskan dalam prestasi akademik ataupun zonasi SMK, calon peserta didik baru dapat memilih paling banyak tiga kompetensi keahlian dalam satu sekolah atau sekolah berbeda di wilayah dalam zonasi atau wilayah luar zonasi.

Pada tahap satu tersebut, sekolah memiliki kewenangan penuh menerima siswa sesuai persyaratan. Sebab, sekolah melakukan verifikasi dan validasi kebenaran berkas secara langsung. Selain itu, masing-masing sekolah juga menyiapkan tim survei untuk mengecek kebenaran status afirmasi para peserta didik baru.

"Kami tidak ada banding. Bekal kami di pengecekan berkas. Untuk afirmasi kami cek bukti keikutsertaan calon peserta didik baru yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu yang dikeluarkan pemerintah daerah, dalam hal ini dinsos, kartu PIP atau PKH. Selain itu, ada survei dari masing-masing sekolah," ujar dia.