SGM Beri Bantuan Dana Pendidikan Bagi 70 Anak di Indonesia Wujudkan Generasi Emas
“Terdapat satu dari dua peserta didik belum mencapai kompetensi minimum literasi. Tantangan lain yang dihadapi adalah penguatan karakter anak bangsa agar tidak hanya memiliki kompetensi literasi dan numerasi, tetapi karakter berdasarkan nilai-nilai Pancasila,” tuturnya.
Untuk itu, Kemendikbudristek mengeluarkan beberapa kebijakan yang salah satunya kebijakan Merdeka Belajar dan dikeluarkan untuk membantu terwujudnya sekolah yang kita cita-citakan.
“Hal itu dilakukan melalui program Gerakan Sekolah Sehat yang berfokus pada 5S, yaitu: sehat bergizi, sehat fisik, sehat imunisasi, sehat jiwa, dan sehat lingkungan,” kata dia.
Sementara itu, Psikolog sekaligus Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Prof Dr Seto Mulyadi menyebutkan fakta jumlah angka putus sekolah (APS) yang didominasi tingkat SD.
“Setiap anak Indonesia berhak memperoleh akses pendidikan dan nutrisi selain pola asuh yang baik, sebagai fondasi penting agar mereka tumbuh menjadi generasi maju,” ungkapnya.
Sayangnya, masih ada anak-anak Indonesia yang menghadapi tantangan untuk maju, terutama terhadap akses pendidikan. Terdapat lebih dari 40.000 anak Indonesia putus sekolah di tingkat Sekolah Dasar.
Menurutnya, jenjang pendidikan dasar bagi seorang anak merupakan tahap krusial dan sangat berpengaruh bukan hanya pada perkembangan akademis, tetapi pembentukan pribadi anak.
“Itu menjadi kunci pada berbagai aspek perkembangan dalam membentuk wawasan dan kemampuan dasar yang diperlukan anak untuk fase kehidupan selanjutnya,” kata Kak Seto. (mcr12/jpnn)
70 anak di Indonesia mendapatkan kesempatan untuk menerima dana pendidikan untuk mewujudkan generasi emas 2045.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News