Ponpes Lamongan Buka Suara Soal Santri yang Diikat dan Dibanting Teman Sepondok

Senin, 13 Mei 2024 – 15:03 WIB
Ponpes Lamongan Buka Suara Soal Santri yang Diikat dan Dibanting Teman Sepondok - JPNN.com Jatim
Pondok Pesantren Matholi’ul Anwar tempat santri AKA dianiaya oleh temannya. Foto: Source JPNN

jatim.jpnn.com, LAMONGAN - Pondok Pesantren Matholi’ul Anwar Lamongan akhirnya buka suara terkait kasus penganiayaan yang dialami santrinya berinisial AKA (13).

AKA dianiaya oleh ketiga temannya dengan cara diikat tangan dan kakinya serta dibanting hingga tak sadarkan diri.

Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Matholi'ul Anwar Abdulloh Faqih membenarkan adanya kasus penganiayaan di lingkungan pondoknya. Dia menduga penganiayaan itu berawal dari bercandaan.

“Ketiga santri dan juga korban yang bersangkutan sudah ditanya. Jadi, kejadian tersebut bisa terjadi lantaran guyonan (bercanda),” kata Gus Faqih.

Dia menjelaskan peristiwa penganiayaan yang menimpa korban itu terjadi bersamaan dengan giat tahfiz atau hafalan Al-Qur'an di lantai empat gedung ponpes, Minggu (5/5) lalu.

Saat itu, korban bersama ketiga temannya sudah selesai melaksanakan hafalan Al-Qur'an. Mereka lantas bercanda di kamar tidur dekat lokasi hafalan.

"Dia diikat itu benar, tetapi kalau dibanting sampai tak sadarkan diri itu tidak benar. Posisinya korban ini diangkat bertiga, lalu jatuh begitu saja," ujarnya.

Setelah tersadar dari jatuhnya, korban terlihat lemas dan jalan ke lantai dasar terekam CCTV menemui salah satu pembina.

Ponpes Matholi’ul Anwar menjelaskan kronologi penganiayaan yang menimpa santrinya.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News