Duh, Indonesia Peringkat Teratas Transaksi Judi Online, Dosen Unair Bilang Begini

Rabu, 01 Mei 2024 – 11:12 WIB
Duh, Indonesia Peringkat Teratas Transaksi Judi Online, Dosen Unair Bilang Begini - JPNN.com Jatim
Dosen Departemen Sosiologi Fisip Unair Ratna Azis Prasetyo, S.Sos, M.Sosio membeberkan faktor-faktor seseorang terjebak dalam judi online. Foto: Dok. Fisip Unair.

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Beberapa waktu lalu, Indonesia menempati posisi teratas pemain dan transaksi judi online terbanyak sedunia. Survei tersebut dipublikasikan sebuah sistem monitor dan analisis media sosial Drone Emprit

Dalam laporan tersebut, Indonesia mencapai transaksi sebesar Rp81 triliun dengan jumlah 201.122 pemain. Namun, angka itu diyakini dapat melebihi jumlah survei yang ada.

Dosen Departemen Sosiologi Fisip Unair Ratna Aziz Prasetyo mengatakan terdapat faktor-faktor yang mendukung masyarakat untuk bermain judi online. Beberapa di antaranya, yaitu tekanan kemiskinan dan gaya hidup, sosial, serta kondisi kultural

Menurutnya, faktor tekanan kemiskinan dan gaya hidup bisa menjadikan seseorang mendapatkan tujuan tertentu secara instan, salah satunya memiliki harapan untuk mendapatkan penghasilan secara lebih dan cepat.

Kedua, faktor sosial, seseorang yang berada dalam lingkungan atau pergaulan yang dekat dengan kejahatan, maka potensi untuk memgembangkan perilaku kejahatan juga dapat terjadi.

Ketiga, faktor kultural yang menganggap judi online adalah hal lumrah dapat menyebabkan seseorang tertarik untuk menggunakannya.

"Seseorang yang berada dalam lingkungan atau pergaulan yang dekat dengan kejahatan maka potensi untuk memgembangkan perilaku kejahatan juga ada," jelas Ratna.

Ratna menilai permainan haram tersebut diibaratkan seperti narkoba, di mana jika seseorang sudah kecanduan judi online, mereka tidak bisa berhenti. Hal itu membawa kerugian secara ekonomi, jika tidak sesuai ekspektasi mereka.

"Secara mental, seseorang juga bisa terdorong untuk melakukan hal-hal yang negatif, seperti mencuri, membantah, dan lainnya," ucapnya.

Dia menambahkan saat ini permainan tersebut sudah sering diblokir oleh pemerintah. Namun, cara pemblokiran tersebut dirasa belum efektif karena mereka dapat membuat situs baru lagi.

“Menurut saya, memblokir situs itu penting, tetapi harus dilihat juga dari sisi korban judi online untuk memberikan edukasi. Artinya, kita harus menyadarkan anak-anak muda agar tidak terjerumus ke dalam permainan judi online,” tuturnya. (mcr12/jpnn)

Dosen Fisip Unair membeberkan faktor-faktor yang mendukung masyarakat bermain judi online yang membuat Indonesia berada di peringkat teratas transaksi.

Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra

Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News