Korban Parah Gempa Bawean Tertangani, Puskris Minta Warga Tetap Waspada

jatim.jpnn.com, GRESIK - Pusat Krisis Nasional mencatat ada empat korban gempa di Kabupaten Gresik dalam kondisi parah memerlukan perawatan intensif di rumah sakit dan tiga lainnya rawat jalan.

Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Sumarjaya mengatakan para korban tersebut sudah tertangani. Mereka telah dirawat di RSUD Umar Mas'ud Bawean.

“Korban ada yang sobek bagian kepala, luka terbuka dan patah telapak kakinya. Kami juga mengidentifikasi fasilitas yang terdampak serta mengirim tenaga pendamping manajemen krisis kesehatan,” ujar Sumarjaya dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/3).

Gempa dengan kedalaman sepuluh km di Pulau Bawean terjadi tiga kali bermagnitudo 6.0, 5.3, dan 6.5. Guncangan terkuat dirasakan di Kota Kediri, Kabupaten Pacitan, Bangkalan, Pamekasan, Sampang, Sumenep, Ngawi, Probolinggo, Trenggalek, Batu, Sleman, Temanggung, Kota Solo, dan Yogyakarta.

Sumarjaya mengatakan Puskris Kesehatan telah mengkoordinasikan pelayanan kesehatan korban dan memantau dampak kejadian bencana dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dan tenaga kesehatan di Pulau Bawean terkait kondisi terkini.

Pengiriman tenda, kata dia, belum bisa dilakukan lantaran belum ada kapal angkut dan tim khusus untuk mendirikan tenda. Untuk sementara, para pasien terdampak dirawat di selasar gedung RSUD Umar.

“Evakuasi medis terhadap pasien di RSUD terdampak terus dilakukan dan memantau perkembangan secara berkala. Kami juga edukasi dan imbau masyarakat untuk tetap waspada,” tuturnya.

Saat ini, kata Sumarjaya, kelompok rentan yang terdata ada 427 bayi, 1.647 balita, 468 ibu hamil, dan 3.446 lansia.