Dindik Jatim Samakan Persepsi Tuk Optimalisasi Anggaran Pendidikan di 2024

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Dinas Pendidikan Jatim berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan melakukan optimalisasi pengelolaan keuangan. Pada 2024, besaran anggaran di sektor pendidikan mencapai 26 persen dari APBD Pemprov Jawa Timur atau Rp8,9 triliun.

Upaya tersebut dilakukan dengan menggelar giat Bijak Pengelolaan Keuangan Pemda untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Prestasi Siswa dengan mendatangkan Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri Dr Drs H.A Fatoni.

Fatoni menyampaikan indikator peningkatan kapasitas kinerja, yaitu pengelolaan keuangan, realisasi anggaran, dan pengukuran kinerja. Hal itu harus dilakukan oleh Dindik Jatim agar pengelolaan keuangan optimal.

"Supaya bisa terealisasi diperlukan ilmu cukup, komitmen, dan motivasi tinggi. Hari ini kami memberikan penjelasan terkait kapasitas kinerja lebih baik, serapan anggaran lebih baik, dan output-outcomenya," ujar Fatoni, Sabtu (16/3) malam.

Menurutnya, permasalahan yang banyak ditemui dalam pengelolaan keuangan di sektor pendidikan, yaitu terkait rendahnya realisasi anggaran, terutama pada sumber daya manusia (SDM), kapasitas, dan jumlah orang.

Kemudian penetapan dari PPTK-PPK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan-Pejabat Pembuat Komitmen), bendahara terlambat. Contohnya, lelang terlambat yang kerap terjadi. Untuk bisa melakukan itu semua, kata Fatoni, sudah ada solusinya.

Adapun caranya dengan lelang dini menggunakan e-katalog. Dindik Jatim sudah memilikinya dan lengkap. Hal tersebut itu bisa digunakan sebagai langkah awal.

"Ini yang harus dipelajari, kalau semua bisa dikuasai dan dipelajari maka pengelolaan anggaran lebih optimal," tutur pria yang menjabat sebagai Pj Gubernur Sumatera Selatan tersebut.