Penuhi Kebutuhan, Bulog Ponorogo Gunakan Beras Impor Tuk Stabilisasi Pasar
jatim.jpnn.com, PONOROGO - Demi memenuhi kebutuhan cadangan beras di wilayah setempat dan menyediakan beras SPHP bagi masyarakat sebagai upaya stabilisasi pasar, Bulog Kabupaten Ponorogo mendatangkan beras impor dari sejumlah negara Asia.
"Kami mendatangkan beras impor sejak Januari kemarin," kata Kepala Cabang Bulog Kabupaten Ponorogo Aan Sugiarto, Rabu (6/3).
Dia menjelaskan pendatangan beras impor menjadi langkah tidak terelakkan lantaran stok cadangan beras dalam negeri sudah habis sejak pekan pertama Januari 2024.
Adapun serapan gabah atau padi dari petani tak optimal karena pengaruh harga jual yang sudah di atas harga eceran tertinggi atau HET.
"Kondisi saat ini tidak mungkin melakukan penyerapan untuk beras lokal. Selain harga yang tinggi saat ini juga belum panen raya," ujarnya.
Beras impor di gudang Bulog diimpor dari Thailand, Myanmar, dan Pakistan. Sesuai data, jumlah stok beras impor di gudang tersebut mencapai lima ribu ton.
"Sudah mulai di distribusikan beras impornya, untuk kebutuhan beras SPHP dan bantuan pangan," jelasnya.
Baca Juga:
Pihaknya mengeklaim stok beras impor tersebut aman hingga satu bulan ke depan. Rata-rata Bulog Ponorogo menerima dua ribu ton setiap bulannya untuk mengamankan beras untuk keperluan bantuan pangan maupun program SPHP.
Kondisi tersebut menurutnya tidak terjadi di Ponorogo saja, tetapi juga di berbagai daerah lainnya.
"Kalau beras sudah keluar dari gudang, nanti diberikan lagi yang baru. Terus menerus seperti itu dan keadaan ini tidak hanya di Bulog Ponorogo, suplai beras impor juga terjadi di semua Bulog Jatim. Dari pelabuhan langsung bongkar di gudang," kata dia. (antara/mcr12/jpnn)
Bulog Ponorogo mendatangkan beras impor dari sejumlah negara di Asia untuk memenuhi kebutuhan dan stabilisasi pasar.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News