Madiun Terus Salurkan Beras SPHP, Berharap Harga Turun Sebelum Natal & Tahun Baru 2024
jatim.jpnn.com, MADIUN - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun terus menyalurkan beras SPHP ke pasar-pasar setempat hingga akhir tahun ini guna menekan harga komoditas itu yang masih tinggi.
Kabid Ketersediaan Pangan dan Distribusi DKPP Kabupaten Madiun Cahyo Sukmono mengungkapkan penyaluran beras SPHP yang masif itu juga untuk menekan laju inflasi daerah.
Menurutnya, inflasi Madiun turut terdongkrak akibat tingginya harga komoditas itu, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru 2024.
"Program stabilisasi harga dengan beras SPHP itu merupakan program dari Badan Pangan Nasional yang akan berlangsung hingga Desember mendatang. Diharapkan, harga beras di pasaran dapat turun dan stabil," katanya, Senin (23/10).
Menurutnya, ada sekitar 100 pedagang di pasar-pasar tradisional dan ritel yang bermitra dengan Bulog untuk menjual beras SPHP ke masyarakat.
Rata-rata, para pedagang tersebut menerima alokasi beras SPHP berkisar 750 kilogram hingga 1 ton per minggunya.
Baca Juga:
Adapun pemantauan utama distribusi pasokan beras SPHP terdapat di empat pasar tradisional, yakni Pasar Dolopo, Pasar Pagotan, Pasar Dungus, dan Pasar Caruban Baru.
Beras SPHP dijual seharga Rp54.500 untuk kemasan 5 kilogram atau Rp10.900 per kilogram.
Inflasi di Madiun turut terdongkrak akibat tingginya harga beras. Karena itu, pemkab terus menyalurkan beras SPHP hingga akhir tahun.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News