Giliran UB Malang Bersikap, Singgung Penggunaan Fasilitas Negara Oleh Capres

jatim.jpnn.com, MALANG - Civitas academica Universitas Brawijaya (UB) Malang giliran menyampaikan sikap atas suasana politik di Indonesia yang fokus fokus pada penegakan hukum dan etika demokrasi di tanah air.

Sekretaris Dewan Profesor Universitas Brawijaya Prof. Sukir Maryanto membeberkan delapan poin utama yang menjadi sikap civitas academica UB.

"(Pertama), mengimbau pemerintah dan aparat penegak hukum agar menjunjung tinggi prinsip keadilan, tidak tebang pilih, tidak mencederai demokrasi, dan kebebasan berpendapat, serta bebas dari kepentingan politik praktis," katanya, Selasa (6/2).

Kedua, lanjut Prof. Sukir, mengimbau pemerintah, DPR, Mahkamah Konstitusi (MK), dan aparat penegak hukum untuk tidak menjadikan hukum sebagai instrumen politik sehingga hukum alpa dari nilai-nilai moral dan etika.

Ketiga, mengimbau pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kota/kabupaten, dan desa agar tetap menjaga etika berdemokrasi, netralitas, dan menjaga suasana agar Pemilu 2024 berjalan luber jurdil.

Kepemimpinan nasional, lanjut dia, harus mampu menjadi teladan untuk menjunjung nilai-nilai hukum dan demokrasi agar masyarakat memiliki panutan dalam menghadapi hiruk pikuk yang seharusnya menjadi pesta rakyat yang menyenangkan dan membahagiakan.

"(Keempat) Mengimbau TNI, Polri, dan ASN agar bersikap netral dan menjaga agar pemilu berjalan damai, dan aman," tuturnya.

Kelima, pihaknya mengimbau penyelenggara pemilu, KPU dan Bawaslu, agar berkomitmen kuat untuk melaksanakan pemilu yang bermartabat, luber, dan jurdil.